Entah sudah berapa draft yang tercipta tanpa sempat dan berani untuk dipublikasikan. Berbagai ide, kisah, artikel hanya teronggok bagai sampah dalam bentuk draft. Entah ke mana keberanian itu menghilang, kreativitas itu menjadi mati, dan sumur ide itu menjadi kering.
Harus kuakui, hari-hari belakangan adalah salah satu hari tersulit dalam kehidupanku. Aktivitas yang selama ini aku jalani seketika terhenti tanpa ada sedikit pun cara untuk melanjutkan kembali. Kejadian yang sama pernah terjadi tetapi sedikit uang mampu mengatasinya, seorang yang "katanya" teman menjual idenya. Masalah kembali terulang untuk kali kedua, namun dengan sedikit kemampuanku yang terbatas aku mampu mengatasinya dan berhasil membantu teman-teman yang lain tanpa harus menjualnya.
Kini masalah kembali terulang dan aku meyakini bahwa hanya diriku sendiri yang mampu membawaku keluar dari masalah ini, karena di luar sana tak ada teman yang memberi dengan gratis. Sahabat itu adalah uang. Namun hingga kini aku belum mampu keluar dari masalah ini, mungkin cukup sampai di sini.
Kini dalam kekeringan ide dan kreativitas yang mati suri, tinggalah draft-draft dan tubuh yang teronggok lesu tanpa bisa menemukan jalan keluar. Aku tidak punya teman sebaik blog ini, yang selalu setia menerima keluh kesahku. Di sini tempatku bahagia dan juga tempatku menangis. Aku sedang berada di titik terendah, titik dimana aku seolah tak mampu untuk bangkit. Tekanan yang datang terlalu kuat tanpa daya upaya yang mampu untuk membendungnya.
Harus kuakui, hari-hari belakangan adalah salah satu hari tersulit dalam kehidupanku. Aktivitas yang selama ini aku jalani seketika terhenti tanpa ada sedikit pun cara untuk melanjutkan kembali. Kejadian yang sama pernah terjadi tetapi sedikit uang mampu mengatasinya, seorang yang "katanya" teman menjual idenya. Masalah kembali terulang untuk kali kedua, namun dengan sedikit kemampuanku yang terbatas aku mampu mengatasinya dan berhasil membantu teman-teman yang lain tanpa harus menjualnya.
Kini masalah kembali terulang dan aku meyakini bahwa hanya diriku sendiri yang mampu membawaku keluar dari masalah ini, karena di luar sana tak ada teman yang memberi dengan gratis. Sahabat itu adalah uang. Namun hingga kini aku belum mampu keluar dari masalah ini, mungkin cukup sampai di sini.
Kini dalam kekeringan ide dan kreativitas yang mati suri, tinggalah draft-draft dan tubuh yang teronggok lesu tanpa bisa menemukan jalan keluar. Aku tidak punya teman sebaik blog ini, yang selalu setia menerima keluh kesahku. Di sini tempatku bahagia dan juga tempatku menangis. Aku sedang berada di titik terendah, titik dimana aku seolah tak mampu untuk bangkit. Tekanan yang datang terlalu kuat tanpa daya upaya yang mampu untuk membendungnya.
0 komentar:
Segera tuliskan komentar Anda mumpung masih kosong dan jadilah yang pertamax. Di sinilah tempat Anda untuk menuliskan curahan hati atas tulisan saya di atas baik berupa apresiasi, saran, kritikan, atau pertanyaan jika memang kurang jelas atau tambahan jika memang kurang lengkap.
Komentar Anda sangat ToKonjo | Media Belajar butuhkan untuk pengembangan kualitas blog ToKonjo | Media Belajar ini ke depan. Mari terus belajar dan berbagi karena belajar dan berbagi itu indah. Terima Kasih.
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai tema tulisan. Gunakan Name/URL untuk memudahkan saya merespon komentar Anda.